Penelitian ini menganalisis urgensi peningkatan kinerja pengawasan keamanan dengan penambahan Closed Circuit Television (CCTV) di area pagar perimeter Bandar Udara Adi Soemarmo Boyolali, mengingat potensi ancaman dan insiden yang dapat terjadi. Permasalahan utama yang diangkat adalah sejauh mana penambahan teknologi CCTV dapat memengaruhi kinerja pengawasan keamanan di zona vital tersebut.
Di perkembangan zaman yang sangat maju ini transportasi udara menduduki peran penting di bidang transportasi. Bandar Udara adalah pusat transportasi udara sebagai penghubung kota dan negara.
Bandar udara tidak hanya dipandang sebagai tempat perpindahan antar wilayah tetapi juga sebagai pusat pelayanan publik yang menuntut standar tinggi, terutama dalam hal keamanan. Pelayanan keamanan dibandar udara, khususnya pada area Passenger Security Check Point (PSCP), merupakan aspek krusial dalam menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang.
Dalam pelaksanaan operasional, unit Apron Movement Control bertanggung jawab dalam melakukan pencatatan data penerbangan baik registrasi pesawat, parking stand, dan waktu on block maupun off block pesawat. Pencatatan data penerbangan masih dilakukan secara manual dan melalui sistem yang disebut Sistem Informasi Operasi dan Komersil (SIOPSKOM)
Pagar perimeter merupakan bagian penting dalam sistem pengamanan fisik di bandar udara, khususnya dalam mencegah akses tidak sah ke Daerah Keamanan Terbatas yang dapat mengganggu keselamatan dan keamanan penerbangan. Pada Bandar Udara Internasional Kualanamu masih ditemukan kondisi pagar perimeter serta fasilitas dan sistem keamanan yang belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pada re…
Berdasarkan hasil observasi dengan personel di unit AMC dan yang terlibat dalam kegiatan docking dan undocking, ditemukan pelayanan docking dan undocking yang belum maksimal yaitu penggunaan form Aviobridge yang masih manual dan berbasis kertas
Penerangan pada pembatas fisik di area sisi udara bandar udara merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung keamanan penerbangan, khususnya dalam kegiatan operasional malam hari atau dalam kondisi visibilitas rendah.
Setiap petugas yang mengemudikan kendaraan operasional di kawasan apron bandara wajib memiliki Tanda Izin Mengemudi (TIM). Namun, proses pembuatan TIM di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang masih dilakukan secara manual, sehingga kurang efisien dan memerlukan waktu yang cukup lama
Unit Apron Movement Control (AMC) berperan penting dalam mengatur pergerakan di apron agar kegiatan ground handling berjalan lancar. Pelayanan yang diberikan unit AMC, seperti pelayanan pengoperasian docking maupun undocking aviobridge.
Ground Support Equipment (GSE) memberikan pelayanan terhadap pesawat udara pada saat take off dan landing, penurunan penumpang, loading dan unloading bagasi penumpang, serta kargo. Peralatan dan kendaraan GSE yang digunakan di sisi udara harus sesuai dengan standar dan ketentuan yang ditetapkan supaya jenis layanan tersebut dapat bercalan lancar dan aman maka suatu bandara memerlukan pengawasan…