Untuk mengimplementasikan konsep Smart Airport 4.0, salah satu pendekatan yang dapat digunakan yaitu melalui aplikasi yang ada di perangkat seluler.
Saat ini bandar udara telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan prioritas utama pada kenyamanan penumpang.
Penggunaan bus sebagai moda transportasi di Bandar Udara khususnya bandar udara kualanamu menjadi pilihan utama bagi banyak penumpang.
Dalam menjalankan kegiatan operasional penerbangan Bandar Udara Radin Inten II Lampung dibantu oleh beberapa unit yang bertanggung jawab dalam setiap tugas dan kewajibannya masing-masing.
Bandara udara adalah infrastruktur vital dalam transportasi udara yang harus memiliki fasilitas untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.
Latar belakang penelitian ini adalah masih ditemukannya Foreign Object Debris (FOD) di area apron yang disebabkan oleh belum adanya penanganan yang baik dan optimal.
Penerbangan mengalami peningkatan baik dalam penerbangan domestik maupun penerbangan internasional yang ditunjukan dengan jumlah penumpang yang meningkat signifikan setiap tahunnya.
Pelayanan terbaik tidak hanya diberikan kepada para pengguna jasa, tetapi berlaku juga bagi barang bawaan penumpang.
Ground handling agent membantu perusahaan maskapai dalam segala urusan operasional pesawat pada saat fase pre-flight dan post- light, hal tersebut pun mempengaruhi tingkat kepuasaan penumpang dalam menggunakan jasa penerbangan.