Penelitian ini dilatarbelakangi karena masih ditemukannya personel ground handling yang tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) khususnya ear protector di area bongkar muat bagasi dan kargo (loading dan unloading).
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya optimalisasi teknologi dalam meningkatkan kualitas pelayanan di sektor transportasi udara, khususnya pada proses pemeriksaan keimigrasian.
Di dalam Bandar udara terdapat layanan Ground Support Equipment (GSE), salah satunya Baggage Towing Tractor (BTT) yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mengangkut cargo dan bagasi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompensasi keterlambatan penerbangan berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 89 Tahun 2015 terhadap kepuasan penumpang di Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang adalah salah satu bandar udara yang memiliki traffic tinggi di Indonesia
Menganalisis kebutuhan teknologi dalam industri penerbangan yang terus berkembang diperlukan sebagai peran penting teknologi di sektor penerbangan.